Thursday, April 18, 2013

Cita-cita ?

Bismillah..


Saya selalu tersenyum sendiri jika ditanya mengenai cita-cita. Dalam benak saya, kata cita-cita itu hanya akan selalu dilontarkan orang pada saat usia kita masih kecil. Hmm ya.. pada dasarnya cita-cita itu emang harus dimiliki oleh setiap orang. Tapi kenyataannya, makna cita-cita dianggap sempit oleh kebayakan orang. Makna cita-cita lebih diartikan sebagai suatu profesi yang nantinya akan digeluti oleh seseorang, entah itu dokter, polisi, pilot, tentara, atau guru.


Jadi inget waktu kecil dulu, ketika itu saya masih berumur 5-7 thn
Ortu : Nak, dah besar nanti cita-citanya pengen jadi apa?
Saya : Dokter!!!,"jawabku begitu semangat.

Ntah mengapa sepertinya hanya profesi dokter yang saat itu yang sangat elegan dan keren kedegarannya.ntah darimana kata itu kudapat. mungkin karena doktrin dari orangtua, kakak, dan banyaknya stasiun televisi yang mempertontonkan nilai plus dokter terlebih ketika "boneka susan" yg saat itu sangat populer dan disukai oleh anak-anak dalam lagunya

Susan..Susan..kalo gede' mau jadi apa? aku kepingin jadi dokter bla..bla..(saya lupa liriknya:P) Lagi..lagi.. dokterlah pemenangnya. Sejujurnya ketika itu cita-cita yang saya tahu hanya dokter, polisi, pilot dan guru. hha standar sekali ya? ntah lah.. ntah siapa yang atut saya salahkan. Disekolah pun begitu, guru hanya menerangkan dan menjelaskan cita-cita yang saya sebutkan tadi. Tidak lebih..dan begitulah seterusnya hingga saya kelas 6 SD.

Sekarang saya berpikir bahwa cara yang sperti itu adalah salah besar! Menghambat daya kreatifitas anak-anak mengenai cita-cita yang diinginkannya. Kenapa? karena seorang guru atau orangtua misalnya, memberitahu dan memperkenalkan suatu profesi hanya 1 sudut saja. Coba selidiki sudut yang lain, yang lebih luas dan terarah. Misalnya nih, Si Anak ketika ditanya cita-citanya mau jadi apa tentu dengan tegas dia akan menjawab profesi yang saya sebutkan tadi. Kalau sudah begitu, mestinya jawab begini(dengan senyum termanis) ," Nak..jadi Dokter bagus, tapi apa adik ga kepengen jadi pemilik Rumah Sakitnya? Kan lebih banyak manfaatnya, Para Dokter bisa kerja di Rumah Sakit Adik, trus Adik bisa menolong pasien-pasien yang sakit untuk menginap di Rumah Sakit Adik. (hihi... setelah itu coba liat respon si Anak)
Nahh.. itu masih 1 pemisalan, tentunya banyak orangtua diluar sana termasuk Anda yang lebih bijak dalam menyikapi hal-hal seperti ini. Maklum, saya hanya seorang calon orangtua(aamiin) jadi ini hanya analisa saya saja. hehehe

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengobrol ringan dengan murid privat saya. Dia masih duduk di kelas 2 SD. Iseng saya bertanya tentang cita-citanya. Saya mengira dia akan menjawab akan menjadi polisi atau tentara (karena ia bertubuh tegap dan besar), atau mungkin seorang ustadz (karena Ayahnya seorang ustadz).Tapi dia menjawab ingin menjadi pembuat mobil. Wow.. Diluar perkiraanku. Yang saya tahu memang, ia suka sekali menggambar, meski belum pernah saya  melihatnya menggambar mobil. Itulah bahkan dia bercerita dengan semangatnya ingin membuat mobil. Saya hanya mendengarnya dan sesekali menyemangatinya.


Intinya, biarkan anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan passion nya. Biasanya dari kecil udah keliatan. Tinggal bagaimana orangtua menuntun dan mengarahkan kedepannya agar tidak melewati zona "tidak aman dan berbahaya". Satu hal, saya belum menemukan jawaban anak-anak yang bercita-cita ingin jadi pengusaha. :)

2 comments:

  1. Assalaamu'alaikum.. Saya berkunjung.. ^o^
    Salam kenal ukhti :)
    Mari mampir ke rumah maya saya dan cicipi hidangan di sana meskipun masih a la kadarnya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam..
      Jazakillah udh mampir..
      salam kenal juga ukhti ^^
      waaaaah mau dong belajar masaaaak :9

      Delete