Cinta itu bisa diekspresikan dengan macem-macem. Hanya sebait ucapan "aku cinta kamu" tanpa adanya tindakan nyata untuk yang dicintai itu adalah biasa saja. Tapi terkadang juga.. ada orang yang kudu mendengarkan langsung ucapan cinta itu.Yahh bergantung bagaimana kita mengekspresikan cinta dan menyikapi cinta itu sendiri.
Siang itu, selesai tasqif aku langsung menuju TKP untuk melabuhkan cinta dan rindu yang telah lama kian kusimpan dalam-dalam. Aku akan bertemu dengan orang-orang yang kucinta. Saudari lingkaran cintaku. Mungkin sudah hampir satu tahun kami tidak bertatap muka. aahh rindunya.
Sebelumnya memang salah satu dari saudariku ini (sebut saja As. hihi )sudah mengajakku sepekan yang lalu melalui pesan singkat yang dikirimnya dari wall facebook. As memintaku untuk menemaninya menemui seseorang (wow). Sepertinya sahabatku ini tau aku penasaran. Ia melanjutkan percakapan kami via sms.(memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada). Ternyata As akan menemui salah satu alumni dari kampus kami dahulu yang juga seorang motivator hebat dan sekarang menjadi penulis buku. Namanya pak Wahyudi. Ia akan memberikan buku tulisan perdananya kepada sahabatku ini. aaaak aku juga mauuu >.<
Awalnya aku menolak, karena aku sudah ada agenda pekanan di hari Ahad. Lagi-lagi.. Allaah punya cara Nya sendiri agar kami bisa bertemu. Sabtu malam aku mendapat sms bahwa hari Ahad agendanya Tasqif dan selesai jam 12. Alhamdulillah jd aku bisa terbang menjumpai As dan kedua sahabatku yang lainnya.)
Sempat terjadi miss komunikasi soal tempat. Aku turun dari angkot dimana mereka udah meninggalkan TKP. Aku jadi putar arah. Ada terbesit rasa kecewa ketika itu. Tapi lagi-lagi kucoba melapangkan hatiku. Cinta perlu pengorbanan. Jadi apapun rintangannya harus dilalui. Termasuk ketika aku harus menunggu lama angkot yang akan membawaku ke tempat sahabat2 ku yang juga menungguku disana. Sabar.. karena cinta itu sabar dan sabar itu cinta. Mungkin kalau tidak karena cinta aku tidak akan berpikir panjang dan langsung pulang saja. hehehe
Tibalah aku ditempat kami bertemu. Ada sensasi yang membuncah. Ntahlaah sulit mendeskripsikannya dengan kata-kata. Aku terus berjalan, berjalan dengan langkah cinta #eaa.
Inilah ekspresi cinta itu. Pelukan, cubitan, teriakan, bahkan saling dorong satu sama lain yang kami lakukan. Aduh rindunya.
Setelah mengisi perut dan berbagi cerita, kami langsung menuju ke tempat yang dijanjikan Pak Wahyudi. Di Mesjid Al- Amin inilah kembali menuai ekspresi cinta itu. Pak Wahyudi memberikan buku perdananya yang berjudul "Great 17" kepada As.Dan tak disangka-sangka kami juga ikut diberikan buku secara cuma-cuma oleh pak Wahyudi lengkap dengan tanda tangannya. Masya Allaah... Ada haru disana. Melalui As, kami juga ikut mendapatkan buku itu. Jazakillah Pak Wahyudi.. Semoga buku Bapak memberikan banyak manfaat buat orang banyak. Satu hal, mungkin hari itu jika Pak Wahyudi tidak membuat janji pada As untuk bertemu, kami pun tidak berjumpa (karena padatnya aktivitas kami masing-masing). Sungguh nikmatmu luar biasa Yaa Allaah. Maaf kan kami kadang atau bahkan sering mengingkarinya dengan sadar ataupun tidak.
Tapi hari ini, banyak cinta yang kau hujani kepada kami. Dan hari itu pula, hujan pun membasahi Mesjid Al Amin. Semoga Allah senantiasa menguatkan cinta kita hingga di surga Nya kelak. Aamiin..
*Didedikasikan khusus kepada saudari Lingkaran Cintaku.
Ahabbakalladzi ahbabtani laha ..
hmmm sedih juga ceritanya gan,,,, hikxzz,,, pengalaman pribadi ya gan,, mantap dagh agh gan
ReplyDeleteMakasii udah mampir di blog saya ^^.
Deleteiya.. sdkt byk nya dr pngalaman pribadi. hehehe